Pada hari Rabu, 30/12/09 Metro TV menayangkan cerita tentang otak tengah. Suatu penemuan fenomenal dalam pendidikan anak. Teori penggunaan otak tengah sebenarnya telah banyak dilakukan pada banyak negara negara di Asia terutama Jepang bahkan sudah 40 tahun yang lalu. Sementara di Indonesia baru dikenal baru-baru ini (sekitar 3 bulan). Jepang telah lama melakukan praktek aktivasi otak tengah pada anak-anak. Seorang anak yang telah diaktivasi otak tengah akan memiliki kemampuan lebih dibandingkan dengan anak yang otak tengahnya belum di aktivasi.
Sejak jam 8 pagi keluarga Indonesia menyaksikan acara Healthy Live. Pertanyaan penasaran datang dari berbagai belahan keluarga Indonesia. Dari Aceh sampai Papua secara bergantian mencari informasi dengan mengajukan berbagai pertanyaan. Kepedulian orang tua dengan masa depan anak dan bangsa begitu tampak dalam acara ini. Demo yang ditayangakan pada acara tersebut menambah rasa penasaran dan keinginan untuk mengikutkan anak-anak mereka dalam pelatihan ini.
Kegiatan dengan mata tertutup adalah suatu kegiatan yang paling nyata dapat dilihat. Seorang anak yang telah diaktivasi otak tengahnya (Mid Brain Activated) dapat mempunyai kemampuan luar biasa. Kemampuan ini bahkan sering kali dipertontonkan secara menakjubkan dalam program hiburan sulap. Setelah melihat kemampuan anak yang telah diaktivasi, sebagian besar acara pertandingan sulap di The Master menjadi kurang menarik. Karena hal ini dapat dilakukan sendiri oleh anak-anak polos yang hanya mengikuti training aktivasi otak tengah selama 2 hari. Kemampuan dasar yang dapat dilakukan adalah ‘melihat’ kartu dengan mata ditutup (blind fold). Christofle (9 thn) misalnya, setelah mengikuti training aktivasi otak tengah, dapat mengurutkan seluruh kartu remi sesuai dengan angka, warna dan bentuk gambar kartu dengan mata tertutup. Ia dapat mempergunakan indra raba untuk melihat pola dan warna lengkap dengan angka hanya dengan penglihatan kulit (Skin Vision).
Pertanyaan yang seringkali muncul lagi saat itu adalah batasan usia peserta pelatihan aktivasi otak tengah. Memang otak tengah sangat mudah diaktifkan pada usia 5 – 15 tahun. Pelatihan aktivasi otak tengah Semarang, beberapa waktu ini ada peserta yang berusia 17 tahun ikut serta dan berhasil meski perlu persiapan khusus. Tetapi program aktivasi yang diadakan sekarang ini dirancang untuk anak 5 – 15 tahun. Pada awal kelas, anak-anak akan bermain bersama dengan penuh gerakan yang seru. Hal ini tentu saja menjadi halangan tersendiri untuk anak-anak usia lebih dari 15 tahun.
Tetapi bagaimanapun kita perlu memiliki pikiran seperti anak-anak itu. Semua hal mungkin saja terjadi, walaupun keadaan kelihatannya tidak memungkinkan. Orang dewasa (termasuk saya) perlu menunggu beberapa tahun lagi supaya otak tengah kita dapat diaktifkan (jika dapat). Jadi sekarang mulailah hidup dengan senang. Karena seseorang dengan kecenderungan hidup senang akan lebih mudah diaktifkan otak tengahnya dibandingkan dengan orang yang penuh kesedihan. Lihatlah anak-anak yang bermain bebas dengan riang gembira. Dunia seolah-olah adalah milik mereka.
Pinball juga dapat dimainkan dengan mata tertutup. Ini bukan tipuan atau sulap. Anak ini dapat melihat walaupun matanya ditutup. Permainan pinball adalah permainan yang membutuhkan koordinasi yang cepat antara tangan dan mata. Otak tengah dapat berfungsi dengan baik, dan mengkoordinasikan gerakan tangan untuk menghalau bola pinball. Kegiatan mata tertutup seperti ini dapat dilakukan juga untuk kegiatan yang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar