Di dalam Quantum Writing ada konsep dan teknik menulis bernama brain-based writing (menulis sesuai dengan cara kerja otak). Sebagaimana telah saya jelaskan di atas ihwal kedahsyatan otak, Anda dapat memanfatkan pengetahuan atas otak Anda untuk menulis secara mengalir dan memberdayakan diri Anda. Di bawah ini akan saya singgung selintas tentang beberapa teknik menulis yang sesuai dengan cara kerja otak yang bisa Anda praktikkan dalam kehidupan sehari-hari Anda.
Pertama, menulis dengan menggunakan otak kanan terlebih dahulu dan baru kemudian menggunakan otak kiri. Mengapa menggunakan otak kanan lebih dahulu? Karena otak kanan ini menyukai kebebasan dan tidak suka hal-hal yang urut dan tertib. Anda diajak untuk mengeluarkan bahan yang ingin Anda tulis secara leluasa. Ketika Anda ingin menuliskan topik kemiskinan, tetapi yang keluar ternyata topik kekayaan, otak kanan akan menerima sebagai sesuatu hal yang wajar.
Sangat berbeda jika Anda mengawali menulis dengan menggunakan otak kiri. Anda akan sibuk dengan aturan dan akan memulai menulis secara teratur, misalnya mencari kata pembuka yang tepat. Dan, biasanya, kegiatan seperti ini "mencari kata pembuka yang tepat" akan sangat membosankan dan melelahkan. Jika toh kemudian Anda mendapatkan kata pembuka dan Anda dapat menuliskannya, Anda kemudian secara cepat akan membaca dan mengoreksinya sehingga untuk menyelesaikan satu alinea saja, Anda membutuhkan waktu berjam-jam.
Gunakan otak kanan terlebih dahulu ketika mengawali menulis sehingga seluruh bahan-mentah tulisan dapat Anda keluarkan semuanya dan Anda merasa lega. Lantas, endapkan dahulu beberapa jam jika perlu sehari. Ketika Anda sudah mengendapkan, bacalah tulisan yang masih berupa bahan mentah itu dengan menggunakan otak kiri. Melalui otak kiri, Anda dapat memperbaiki sekaligus menata tulisan Anda sesuai aturan yang telah Anda kuasai. Demikianlah menulis dengan memanfaatkan cara kerja otak kanan dan kiri.
Kedua, menulis dengan memanfaatkan kecerdasan majemuk (multiple intelligences). Anda mungkin ingin mendapatkan ide yang hebat untuk dituliskan. Namun, sudah duduk berjam-jam lamanya di perpustakaan, ternyata ide hebat itu tak kunjung datang. Atau, Anda sudah mengasingkan diri dan bertapa untuk mendapatkan wangsit (ide yang datang dari Yang Mahatinggi). Namun, ternyata juga tidak datang juga wangsit yang Anda harapkan itu.
Tibalah saatnya Anda menggunakan kecerdasan majemuk. Mungkin Anda perlu berpikir secara bergerak (menggunakan body smart). Dengan body smart, Anda tidak hanya duduk, tetapi berjalan-jalan atau melakukan senam otak (brain gym). Atau, Anda kemudian mengunjungi laut, taman yang indah, atau kebun binatang. Jika demikian ini yang Anda lakukan, Anda menggunakan cerdas alam. Atau, Anda tetap duduk di ruang untuk menulis yang ada di rumah Anda, tetapi Anda menyetel musik instrumentalia. Dengan hal ini, Anda menggunakan cerdas musik.
Masih ada banyak jenis kecerdasan yang bisa Anda gunakan untuk mendatangkan ide. Coba juga hitung berapa banyak cara yang dapat Anda tempuh jika Anda menombinasikan beberapa jenis kecerdasan tersebut. Jika Anda dapat memahami kecerdasan majemuk dan mengopreasikannya secara benar, saya yakin Anda akan sangat mudah menemukan ide. Bahkan, sebagaimana yang sudah saya praktikkan berkali-kali, saya tidak pernah kekurangan ide. Saya bahkan kebanjiran ide!
Ketiga, menulis dengan menggunakan kecerdasan emosi. Anda dapat berpikir secara baik dan benar untuk menetapkan jenis emosi Anda. Cobalah kelola emosi Anda agar memiliki emosi positif. Ketika menulis, cari topik yang membuat diri Anda senang. Kaitkan topik itu dengan diri Anda. Libatkan diri Anda. Apakah Anda memiliki pengalaman yang terkait dengan topik Anda itu? Coba deteksi dengan menggunakan metode mind mapping. Tulislah secara spontan dengan menggunakan kata ganti orang pertama, “Aku…..”. Lantas mengalirlah....!!
Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar